Analisa Terlengkap Membuka Usaha Nasi Pecel

Analisis Usaha Nasi Pecel Madiun


Analisa modal usaha sangat penting untuk diketahui banyak orang, tak terkecuali dengan usaha nasi pecel. 

Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan para pelaku usaha dapat menjalankan usahanya dengan lancar dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk kedepannya.

Sebelum ke bagian inti, pernahkah kalian berfikir apa saja keuntungan dan resiko ketika membuka usaha nasi pecel? Berikut penjelasannya.




Keuntungan

Keuntungan dan kemudahan dalam memperoleh keuntungan dalam menjalankan usaha nasi pecel adalah bahan-bahannya mudah diperoleh. 

Selain itu, harga bahan-bahan kebutuhan yang diperlukan untuk membuat nasi pecel cukup murah dan ditambah lagi jika rata-rata usaha nasi pecel di berbagai tempat memperoleh keuntungan yang lumayan sekali.

Tidak hanya itu, sekarang ini nasi pecel banyak diminati dari semua kalangan.


Resiko

Ada beberapa resiko yang perlu kalian ketahui dalam menjalankan usaha nasi pecel, diantaranya :

  • Persaingan cukup ketat
  • Persaingan Harga cukup ketat


Untuk mengatasi masalah tersebut, saya sarankan kalian untuk membaca tips membuka usaha nasi pecel.


Analisis Usaha Nasi Pecel

Setelah membaca tips berikut, yang harus kalian lakukan adalah mengetahui bagaimana cara menganalisis usaha nasi pecel tersebut.

Dalam menganalisis usaha nasi pecel, ada point-point yang perlu kalian ketahui diantaranya, Asumsi, Modal Investasi Awal, Biaya Operasional, Biaya Variabel, Pendapatan, dan Keuntungan. 

Untuk penjelasan lebih lengkap, kalian bisa menyimak perkiraan analisis berikut ini.


Asumsi 

Waktu Ketahanan Masa Penggunaan Barang : 

  • Etalase = 5 sampai 6 Tahun.
  • Wajan = 4 Tahun.
  • Kompor & Tabung Gas = 5 Tahun.
  • Panci = 3 Tahun.
  • Piring = 2,5 Tahun.
  • Wadah = 4 Tahun.
  • Sendok & Garpu = 5-6 Tahun.
  • Meja & Kursi = 3 sampai 4,5 Tahun.
  • Pisau = 5 Tahun.
  • Peralatan lainnya = 2 sampai 3 tahun.


Modal Investasi Awal

  • Etalase = Rp 1.650.000
  • Kompor dan Gas = Rp 400.000
  • Wajan = Rp 55.000
  • Wadah = Rp 60.000
  • Panci = Rp 45.000
  • Piring 2 lusinan = Rp 165.000
  • Sendok dan garpu 2 lusinan = Rp 60.000
  • Pisau = Rp 35.000
  • Meja dan Kursi = Rp 900.000
  • Peralatan Tambahan = Rp 100.000
Jumlah Investasi Awal = Rp 3.470.000


Biaya Operasional 

Biaya Tetap

Biaya Tetap berdasarkan penyusutan barang :

  • Meja dan Kursi 1/60 x Rp 900.000  = Rp 15.000
  • Pisau 1/45 x Rp 35.000 = Rp 777
  • Garpu dan sendok 1/45 x Rp 60.000 = Rp 1.300
  • Piring 1/45 x Rp 165.000 = Rp 3.666
  • Wadah 1/45 x Rp 60.000 = Rp 1.333
  • Panci 1/50 x Rp 45.000 = RP 900
  • Wajan 1/50 x Rp 55.000 = Rp 1.100
  • Kompor 1/50 x  Rp 400.000 = Rp 8.000
  • Etalase 1/60 x Rp 1.650.000 = Rp 27.500
  • Barang lainnya 1/35 x Rp 100.000 = Rp 2.857
Total biaya tetap = Rp 62.433

Biaya variabel

Berikut merupakan data biaya variabel yang dikutip dari situs tokomesin.com :


Jadi total biaya operasional adalah biaya variabel (Rp 3.900.000) + Biaya Tetap (Rp 62.433) = Rp 3.962.433


Rincian Pendapatan Per Bulan

30 porsi pejualan x Rp 8.000 x 30 Hari = Rp 7.200.000


Rincian Keuntungan Per Bulan

Rumus Laba = Total Pendapatan - Total Biaya Operasional

Rp 7.200.000 - Rp 3.962.433 = Rp 3.237.567


Lama Balik Modal

Rumus = Total Investasi : Keuntungan

3.470.000 : 3.237.567 = 1,07179249108976 Bulan.

Jadi jika dibulatkan sekitar 1 bulan lebih sedikit.


Apakah analisa usaha tadi membuat kalian ingin membuka usaha nasi pecel atau justru ingin mencari usaha lainnya seperti di atas? Nah, kalian bisa membaca 8 Jurus Sukses Membuka Usaha Sate Ayam Terbaru.

Anggi Wicaksono
Anggi Wicaksono Founder Profitnesia.com | Penulis Artikel SEO | Spesialis Pembuatan Nama Brand dan Perusahaan

Posting Komentar untuk "Analisa Terlengkap Membuka Usaha Nasi Pecel"